A.
Pengantar
Dalam penelitian sosial, masalah
penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun
kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda
berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki
wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan.
Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan
tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Pendekatan kualitatif adalah suatu
proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini,
peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci
dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami
(Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa
metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi
alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah
instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek
yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna
dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,
untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah
perkembangan.
B.
Sistematika Penelitian Kualitatif
·
Judul
·
Abstrak
·
Kata Pengantar
·
Daftar Isi
·
Daftar Gambar
·
Bab I
Pendahuluan
·
Konteks
Penelitian
·
Fokus Kajian
Penelitian
·
Tujuan
Penelitian
·
Manfaat
Penelitian
·
Bab II
Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
·
Bab III Metode
Penelitian
·
Pendekatan
·
Batasan Istilah
·
Unit Analisis
·
Deskripsi
Setting Penelitian
·
Pengumpulan Data
·
Analisis Data
·
Keabsahan data
·
Bab IV Hasil dan
pembahasan
·
Bab VI
Kesimpulan dan saran
·
Daftar pustaka
·
Lampiran
Penjelasan secara ringkas
keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1.
Judul, singkat
dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan
judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam dan
tidak bias makna.
2.
Abstrak, ditulis
sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam
laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu
pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan
selera orang lain untuk membacanya.
3.
Perspektif
teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang
digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian
penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan
penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu
dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
4.
Metode yang
digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses
penelitian.
5.
Temuan–temauan
penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan secara
rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian.
Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan
serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan
kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu
sendiri.
6.
Analisis temuan–
temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran
lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan
terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara
kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.
C.
Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis
penelitian, yaitu:
1. Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang
individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen
dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment
atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah
hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut
memposisikan dirinya sendiri.
2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba
menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari
oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan
dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau
memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan
fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan
dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep
epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti.
Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan
awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.
3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan
menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan
pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori
yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling
berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon
terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah
pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari.
4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran
suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut
dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah
sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi
melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam
pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau
melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti
mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam
kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang
mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan
data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini
dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program,
peristiwa, aktivitas, atau individu.
D.
Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik
wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan
berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam
mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa
(wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa
(wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara
adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta,
hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum
building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan
positif, dan kontrol emosi negatif.
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari
hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan
observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,
untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk
evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan
balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa
bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu
observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok
tidak terstruktur.
Ø Observasi
partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan
dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
Ø Observasi
tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide
observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan
daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
Ø Observasi
kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau
beberapa objek sekaligus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan
respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas
perilaku.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam
bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah
berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan
sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di
waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu
otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping,
dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di
website, dan lain-lain.
4. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah
teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif
dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.
Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan
hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga
dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap
fokus masalah yang sedang diteliti.
E.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis
data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Biografi
Langkah-langkah analisis data pada studi
biografi, yaitu:
a.
Mengorganisir
file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap perjalanan hidup
dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan
lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan,
pernikahan, dan pekerjaan.
b.
Membaca
keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.
c.
Kisah yang
didapatkan kemudian diatur secara kronologis.
d.
Selanjutnya
peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta
mencari epipani dari kisah tersebut.
e.
Peneliti juga
melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam
sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi
interpretasi pada pengalaman hidup individu.
f.
Kemudian,
riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada
proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya
dan keunikan hidup individu tersebut.
2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi
fenomenologi, yaitu:
a.
Peneliti memulai
mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang fenomena
pengalaman yang telah dikumpulkan.
b.
Membaca data
secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap
penting kemudian melakukan pengkodean data.
c.
Menemukan dan
mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan
horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai
yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan
pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih
dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur
pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).
d.
Pernyataan
tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran
tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e.
Selanjutnya
peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut
sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan
textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan
structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).
f.
Peneliti
kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena
yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena
tersebut.
g.
Membuat laporan
pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut
ditulis.
3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi
grounded theory, yaitu:
a.
Mengorganisir
data
b.
Membaca
keseluruhan informasi dan memberi kode.
c.
Open coding,
peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.
d.
Axial coding,
peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang
menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan
peristiwa tersebut.
e.
Selective
coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan
kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan
dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan
kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.
4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi
etnografi, yaitu:
a.
Mengorganisir
file.
b.
Membaca
keseluruhan informasi dan memberi kode.
c.
Menguraikan
setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d.
Menginterpretasi
penemuan.
e.
Menyajikan
presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.
5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi
kasus, yaitu:
a.
Mengorganisir
informasi.
b.
Membaca
keseluruhan informasi dan memberi kode.
c.
Membuat suatu
uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d.
Peneliti
menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
e.
Selanjutnya
peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari
kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.
f.
Menyajikan
secara naratif.
F.
Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif
diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti
merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang
diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika
dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif
yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena
itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:
1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat
diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama
penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus
negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
Cara
memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a.
Memperpanjang
masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang
dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari
responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan
juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b.
Pengamatan yang
terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang
sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan
diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c.
Triangulasi,
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
d.
Peer debriefing
(membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil
akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
e.
Mengadakan
member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan
mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan
mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang data.
2. Transferabilitas yaitu apakah hasil
penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
3. Dependability yaitu apakah hasil
penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data,
membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk
menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil
penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan
data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan
dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak
berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.
G.
Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif
dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang
dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan
analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti
dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)
Daftar Pustaka
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif.
Prenada Media Group: Jakarta.
Bungin, B. 2003. Analisis Data
Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry
and Research Design. Sage Publications, Inc: California.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar