BAB
1
PENDAHULUAN
1. Tinjauan umum
Perkataan
perubahan sosial (masyarakat) mempunyai arti yang luas yaitu dapat diartikan
sebagai perubahan, perkembangan, dalam arti positif maupun negatif.
2. penerimaan atau tidaknya
terhadap perubahan
3. pokok-pokok bahasan
BAB I : pendahuluan
BAB
II : perspektif perubahan
BAB
II : konsep perubahan sosial
BAB
IV : faktor-faktor berpengaruh dalam proses perubahan sosial
BAB
V : perencanaan sosial dalam perubahan sosial
BAB
VI : perubahan sosial kontemporer di indonesia
BAB
2
PERSPEKTIF
PERUBAHAN SOSIAL
1. Tinjauan
Tentang Perubahan
Apabila di telaah dengan seksama, maka di katakan bahwa tidak ada satu
masyarakat manusia pun tidak berubah. Perubahan masyarakat manusia dapat berupa
perubahan yang lambat sedang dan cepat, atau secara evolusi san revolusi.
Perubahan yang
menyangkut kehidupan manusia di sebut perubahan sosial dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi susunan
lembaga masyarakat, lapisan-lapisan dalam masyarakat kekuasaan dan wewenang
interaksi sosial dan lain sebagainya. Dalam kehidupan manusia yang semakin lama
yang semakin global perubahan itu jelaslah akan dianggap suatu kebiasaan dan
merupakan gejala normal. pengaruhnya bisa menjalar ke semua bagian-bagian dunia
lain berkat adanya transportasi dan ilmu teknologi dan komunikasi. Sebagian
telah diringkas oleh Moor (dalam garma: 1992-2) yaitu:
- Bagi masyarakat atau kebudayaan mana pun, perubahan cepat berlangsung atau berlaku secara tetap.
- Perubahan-perubahan itu tidaklah bersifat sementara maupun terpencil secara spesial, karna perubahan terjadi dalam rangkaian runtut bukan sebagai krisis sementara yang di ikuti oleh masa rekonstruksi diam-diam, dan akibat perubahan cenderung bergema ke seluruh kawasan atau seluruh dunia.
- Karena perubahan semasa itu mungkin berlaku dan akibatnya bermakna dimanapun, maka perubahan tersebut memiliki azas ganda.
- Proporsi perubahan semasa berencana atau isu-isu akibat inovasi yang sengaja dilaksanakan akan lebih tinggi proporsinya di bandingkan pada masa lalu.
- Sehubungan dengan hal tersebut lingkup teknologi materi dan strategi sosial menyebar pesat yang akibat bersihnya adalah bertamabah secara kumulatif walaupun beberapa tata cara atau prosedur relatif lebih cepat menjadi basi.
- Kejadian normal perubahan telah memberikan akibat bagi suatu pengalaman individu yang lebih luas dan aspek fungsional masyarakat dalam dunia modern bukan masyarakat seperti itu terintegrasi dalam banyak hal, tetapi karena itu banyak gambaran tentang ciri hidup yang bebas dari kiebiasaan perubahan.
- Jadi perubahan bukanlah gejala modern yang istimewa, walaupun pada masa kini berlangsung berbagai krisis kehidupan manusia.
2. Arti
Perubahan Sosial
Dalam kehidupan masyarakat manusia
ada pandangan segolongan atau kelompok yang mempunyai rasa membangun di mana
selalu menginginkan adanya kemajuan-kemajuan dan perombakan-perombakan sesuai
dengan tuntutan zaman. Wilbert moor mendefinisikan secara luas arti perubahan
sosial sebagai “perubahan penting dalam struktur sosial” dan yang dimaksudkan
dengan struktur sosial adalah “pola-pola perilaku dan interaksi sosial”.
Robert H.lauer (dalam garna, 1992: 8-9) memberikan arti perubahan
sosial maka terlebih dahulu menjelaskan definisi perubahan sosial dengan alasan
bahwa teori-teori perubahan sosial di masa lalu telah di bangun di atas
mitos-mitos tentang perubahan sosial, sehingga merintangi pemahaman dan
menghalangi penyusunan perspektif baru.
Arti perubahan sosial menurut astrid
susanto dalam garna 1992: 8 . ada dua proses sosial yang dapat di kaitkan
dengan pembangunan yaitu :
- Pertumbuhan atau perkembangan pengetahuan
- Pertumbuhan atau perkembangan kemampuan manusia untuk mengendalikan lingkungan alam
3. Perubahan
Sosial Realitas dan Proses
kehidupan manusia adalah proses dari suatu tahap hidup ke tahap lainnya
karena itu perubahan sebagai proses dapat menunjukkan perubahan sosial dan
budaya atau berlaku kedua-duanya pada suatu runtutan proses itu. Dalam
pemikiran A. N. Whitehead perubahan sosial merupakan suatu keadaan konstan atau
normal dari kejadian-kejadian nyata dalam kehidupan manusia sebagai suatu
proses, bukan berarti menegaskan kenyataan manusia.
4. Teori
Makro dan Perubahan Sosial
teori perubahan sosial sebagai ilmu erat hubungan nya dengan ilmu-ilmu
sosial. Teori adalah sebuah penjelasan dan menurut pengertian yang lebih
formal, teori adalah seperangkat pernyataan atau proposisi yang berhubungan
secara logis yang menerangkan fenomena tertentu. Teori perubahan sosial yang
akan dikemukakan ini adalah teori perubahan sosial yang berhubungan dengan
jangka waktu lama dan dalam skala
pembangunan makro atau skala besar.
a. Teori
Evolusi Dan Tokoh-Tokoh Pendukungnya
- Umat manusia adalah sebagian dari alam dan bekerja sesuai dengan hukum alam pula
- Hukum alam itu yang menguasai perkembangan, tidak mengalami perubahan sepanjang zaman
- Proses alamiah itu bergerak secara progresif dari yang sederhana menuju kearah yang lebih kompleks
- Manusia di seluruh dunia memiliki potensi yang sama tetapi berbeda
Tokoh-tokoh
pendukung dalam teori evolusi dengan karnyanya :
Ibnu Khaldun (1332-1406),
adalah seorang sarjana arab, lahir di Tunis keturunan keluarga bangsawan dan
memang banyak melahirkan sarjana dan tokoh politik ternama, Ibnu Khaldun tidak
hanya membuat kemajuan yang berani dalam mencoba memastikan faktor-faktor
perubahan, tetapi ia juga mengakui bawa faktor itu beranika ragam karena itu
ibnu khaldun dianggap sebagai pioneer pemikir sosiologi yang memperkenalkan dan
menggunakan enam prinsip yang menjadi landasan sosiologi yaitu:
ü
Sosial mengikuti pola-pola
yang sah menurut hukum
ü
Hukum-hukum perubahan itu
berlaku pada tingkat kehidupan manusia masyarakat (bukan pada tingkat
individual).
ü
Hukum-hukum proses sosial
harus ditemukan melalui pengumpulan banyak data dan dengan mengamati hubungan
antara berbagai variabel.
ü
Hukum-hukum sosial yang
serupa, berlaku alam berbagai masyarakat yang serupa strukturnya.
ü
Masyarakat di tandai oleh
perubahan.
ü
Hukum-hukum yang berlaku
terhadap perubahan itu bersifat sosiologis bukan berarti bersifat biologis atau
bersifat alamiah.
Ibnu kahldun melihat arti penting dari lingkungan fisik struktur sosial
dari peranan kepemimpinan dan kepribadian pemimpin serta arti ke kompakan
kelompok. Ibnu khaldun mengajukan teori sosial yang tajam dan di antara
pemikirannya yang tajam karyanya adalah sebagai berikut :
v
Metode Historis menawarkan
pendekatan terbaik untuk memahami perubahan sosial.
v
Faktor yang menyebabkan
perubahan sosial banyak dan beranika macam, faktor tunggal seperti keperibadian
atau teknologi tidak mampu menerangkan perubahan sosial secara memadai
v
Bentuk-bentuk organisasi
sosial yang berbeda menciptakan tipe kepribadian yang berbeda pula.
v
Konflik adalah mekanisme
mendasar dari perubahan.
v
Metode historis menawarkan
pendekatan terbaik untuk memahami perubahan sosial faktor yang menyebabkan
perubahan sosial banyak dan beranika ragam.
Auguste Comte (1798-1857)
seorang sarjana prancis umumnya dikenal sebagai bapak sosiologi karena
ia menciptakan nama sosiologi menurut comte evolusi atau perkembangan
masyarakat dikuasai oleh suatu hukum universal yang berlaku bagi semua orang.
comte memberikan sejumlah sumbangan bagi sosiologi umumnya dan bagi study perubahan sosial khusus nya
upaya mengidentifakasi variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat perubahan
sosial haruslah dihargai sebagai sumbangan penting bagi study perubahan sosial.
§
Tingkat teologis atau
hayalan, adalah fikiran manusia berfungsi mengira semua fenomena diciptakan
dari zat adi kodrati.
§
Tingkat mata fisika adalah
modifikasi dari tahap pertama atau tahap teologis yang mengasumsikan fikiran
bukan ciptaan adikodrati tetapi ciptaan “kekuatan abstrak” sesuatu yang benar
dianggap ada, yang melekat didalam diri seluruh manusia dan mampu menciptakan
semua fenomena.
§
Tingkat ilmiah atau positif
adalah pikiran manusia tidak lagi mencari ide-ide absolut, yang asli yang
mengtakdirkan alam semesta, dan yang menjadi penyebab fenomena tetapi mencari
hukum-hukum yang menentukan fenomena.
Herbert spencer (1820-1903) seorang
sarjana inggris yang menulis buku pertama yang berjudul prinsip-prinsip
sosiologi/1896. herber spencer dalam menyusun teori perubahan sosial yakni
bahwa masyarakat adalah sebuah organisme sesuatu yang hidup. Pendapat spencer
tentang evolusi masyarakat itu bisa disimpulkan bahwa:
1.
Berbagai fakta menunjukkan evolusi
sosial ialah bentuk-bentuk dari suatu bagian keseluruhan evolusi. Masyarakat
mempertunjukkan suatu integrasi.
2.
Perubahan dari homoginitas kepada
heterogenitas dari kelompok kecil kebangsa beradap adalah penuh ketaksamaan
struktur fungsional.
Emile durkheim (1855-1917)
ia anak rahib yahudi study di perancis dan jerman serta belajar filsafat di
paris dan memulai kuliah pertama ilmu sosial ketika studi di prancis dalam
mengembangkan tipe teori evolusi. Nisbet menyumbangkan empat teori penting
dalam teori perubahan sosial durkheim:
1.
Perkara asal usul
2.
Perkara tingkat-tingkat
perkembangan evolusi sosial dengan mengunakan dua tipe solidaritas yakni
solidaritas mekanik dan solidaritas organik
3.
Perkara mengenai faktor penyebab
perubahan sosial
4.
Perkara membahas arah perubahan
sosial
Emile durkheim menyimpulkan perbedaan antara solidaritas mekanik dan
solidaritas organik dalam tiga hal :
1.
Solidaritas mekanik mengikat
individu secara langsung dengan masyarakat tanpa perantara sedangkan
solidaritas organik menyebabkan saling ketergantungan antar individu
2.
Solidaritas mekanik ditemukan
dalam masyarakat yang ditandai oleh keyakinan dan sentimen bersama sedangkan
solidaritas organik memadai masyarakat yang berdifrensiasi.
3.
Solidaritas mekanik hanya dapat
kuat sejauh hak-hak dan kepribadian individu secara relatif tidak dapat di
bedakan dari hak-hak dan kepribadian masyarakat sebagai keseluruhan sementara
solidaritas organik membutuhkan hak-hak perseorangan dan kepribadian yang unik
lewis henry morgan (1818-1818), seorang antropologi amerika orang pertama
yang menerapkan ide evolusi pada perkembangan sosial dan menelusuri evolusi
kebudayaan manusia secara berurutan mulai dari tingkat kekejaman, kebiadaban,
hingga ke tingkat peradaban.
Karl marx 91813-1883),
adalah seorang ahli filsafat jerman yang banyak melewatkan masa
hidupnya di inggris dan meskipun ia di kategorikan sebagai penganut teori konflik namun teori
perubahannya sangat jelas bersifat
evolusioner
b. Teori
Revolusi Dan Tokoh-Tokoh Pendukungnya
Teori evolusi menyatakan bahwa
perubahan sosial dan kebudayaan pada hakekatnya berlangsung dengan cepat dan
menyangkut dasar-dasar atau sandi-sandi pokok kehidupan masyarakat.
Tokoh-tokoh
pendukung dalam teori revolusi:
Mac Iver (Dalam 1. L Pasaribu dan B. Simandjutak, 1982:40)
mengklasifikasikan revolusi terdiri dari :
1.
Revolusi nasional
2.
Revolusi kelas
Vilredo Pareto CS (Dalam 1. L Pasaribu dan B. Simandjuntak 1982:40-41)
merupakan bahwa revolusi bersifat :
1.
Caup d’etal : perebuatan kekuasaan
yang terjadi di pusat.
2.
Puch: perebutan kekuasaan yang
terjadi di daerah
c. Teori
Siklus Dan Tokoh Pendukungnya
Cara yang lebih umum menerangkan arah perubahan umat manusia adalah
dengan membayangkan sebagai siklus lingkaran.
tokoh-tokoh
pendukung teori siklus dengan karya mereka yang di ringkaskan antara lain
sebagai berikut:
Menurut Pitirim A. Sorokin sejarah sosiokultural merupakan lingkaran yang
berfareasi antara ketiga super sistem yang mencerminkan kultur yang agak homogen
ketiga sistem kebudayaan yang disebut sebagai ketiga super sistem ini yaitu :
a.
Kebudayaan ideasional (ideational
kultural) diliputi oleh prinsip atau dasar berfikir yang menyatakan tuhan
sebagai realitas tertinggi dan nilai terbesar.
b.
Kebudayaan indrawi (idealistis)
diliputi oleh prinsip atau dasar berfikir atau dunia nyata yang terserat panca
indra, adalah realitas dan nilai tertinggi, satu-satunya kenyataan yang ada
c.
Kebudayaan campuran yaitu yang
menggabungkan kedua mentalitas yang ada . artinya realitas dan nilai sebagian
dapat diserap indra dan sebagian lagi dipandang bersifat transendentak
terserap oleh alat indrawi
Arnold Toynbee (1889-1579) seorang sejarawan inggris
melihat proses kelahiran, pertumbuhan, kemandekan dan kehancuran didalam kehidupan
sosial ia juga menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran,
pertumbuhan, keruntuhan dan kematian. Ia lebih menekankan pada masyarakat atau
peradaban unit studinya ketimbang bangsa atau periode waktu.
Oswald spengler (1856-1956) seorang ahli filsafat jerman
berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses pentahapan kslahiran
dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun.
Spengler mengemukakan bahwa kewujudan manusia itu dicirikan kemajuan dan kejatuhan,
malahan kemusnahan, yang berulang kali. Perdapan manusia dapat di umpamakan
naik turunnya gelombang lautan atau kehidupan organ tubuh manusia yang menempuh
tahapan dari kelahiran anak-anak, dewasa, tua, dan kematian.
5. Analisis
Perkembangan Teori Makro dalam Perubahan Sosial
Sebagaimana teori yang telah di bahas di muka merupakan bagian dari
tradisi pemikiran sosiologi yang telah berjalan lama dan atau terkenal yang
berupaya untuk menerangkan perubahan sosial.
a. Analisis
Perkembangan Teori Evolusi
Inti teoritis evolusi dalam hal ini evolusi kuno yang mengamgkat
perkembangan evolusimenurut garis lurus memuat ide bahwa bentuk organisasi
sosial paling primitif adalah keluarga matrilineal.
b. Analisis
Perkembangan Teori Revolusi
pada umumnya revolusi didahului oleh adanya ketidakpuasan oleh
golongan-golongan tertentu, hal mana biasanya telah didahului oleh tersebarnya
oleh ide baru.
c. Analisis
Perkembangan Teori Siklus
Teori siklus menjadikan peradaban sebagai pusat perhatian utamanya. Ibnu
khuldun menerangkan siklus penaklukan dalam peradaban arab. Toynbee tertarik
pada perkembangan dan kemerosotan peradaban dunia dan sorokin memusatkan
perhatian pada gerakan bolak balik pola sosio kultural sejarah umat manusia.
d. Analisis
Perkembangan Teori Fungsional Dan Teori Konflik
Baik teori fungsional maupun teori konflik tidak termasuk dalam
teoribesar ( teori makro yang disinggung terdahulu dimuka namun perlu
dianalisis untuk mengetahui seberapa jauh pertalian dengan perubahan sosial,
karena perubahan dalam suatu bidang lainnya dalam kehidupan masyarakat manusia.
6. Sifat
Manusia Menurut Teori Perubahan Sosial
Mayoritas yang telah diuraikan diatas memulai penyusunan teori diatas
berdasarkan pada asumsi pertama perubahan adalah nurma dan merembes. Kedua
arah perubahan dapat ditentukan asumsi ketiga yang melandasi teori
umumnya dan teori perubahan sosial khususnya, menyangkut “sifat manusia”.
BAB
3
KONSEP
PERUBAHAN SOSIAL
1.
Terjadinya perubahan sosial
Jika memperhatikan buku-buku pegangan yang menguraikan tentang perubahan
sosial hingga saat ini cukup banyak, juga berbagai artikel ilmiah yang di muat
banyak jurnal, yang setiap penulis memiliki gaya ekplanasi tertentu dengan
dilandasi pikirannya menurut teori-teori perubahan sosial yang di yakininya.
Dengan demikian apabila mempelajari sejarah manusia, dapat melihat bahwa
pada bangsa-bangsa dan masyarakat bahwa selalu terjadi perubahan-perubahan yang
besar, diantaranya:
Sebelum
perubahan
|
Sesudah
perubahan
|
a.
Buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan
liar di kumpulkan.
b.
Ikan di tangkap dengan tangan
c.
Binatang-binatang buas di buru
d.
Manusia hidup di dalam gua-gua.
e.
Dari pulau-kepulau dengan
sampan.
f.
Tanah di kerjakan dengan
cangkul.
g.
Pabrik-pabrik menggunakan peralatan
sederhana.
h.
Pemujaan kepada dewa-dewa.
i.
Peraturan adat yang tidak
tertulis.
j.
Suku bangsa sebagai kesatuan
politis yang tertinggi.
k.
Perdagangan antar desa.
l.
Pendidikan yang sederhana yang
hanya terdiri atas satu macam sistem sekolah.
|
a.
Padi jagung, ketela pohon, di
tanam.
b.
Ikan di tangkap dengan jala dan
kail.
c.
Binatang-binatang di pelihara.
d.
Manusia tinggal di rumah.
e.
Dari pulau-kepala dengan perahu
layar, dan kapal-kapal bermotor.
f.
Tanah di kerjakan dengan bajak
dan tractor.
g.
Pabrik-pabrik mengunakan
mesin-mesin.
h.
Kepercayaan kepada satu tuhan.
i.
Perdagangan antar negara.
j.
Sistem pendidikan yang luas dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
|
Perubahan-perubahan yang besar dalam masyarakat terjadi di semua bidang
kehidupan yang di bidang-bidang: ekonomi, politik, bahasa, kesenian, hiburan,
adat dan lain-lain.
2.
Ciri-ciri perubahan sosial
Suatu perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat manusia tidak mungkin
berhenti pada satu titik tertentu. Proses perubahan sosial dalam bidang
kehidupan tertentu maka di bidang lain akan segera mengikutinya karna struktur
lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya jalin-menjalin.
a.
Diferential social organization
b.
Kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi mendorong perubahan pemikiran ideologi, politik dan
ekonomi
c.
Mobilitas
d.
Culture conflict
e.
Perubahan yang di rencanakan dan
perubahan tidak di rencanakan
f.
Kontroversi (pertentangan)
3.
Model-model perubahan
sosial
Suatu analisa perihal perubahan sosial pertama-tama memerlukan suatu
model yang lebih terperinci dari pada teori yang bersifat umum.
Untuk membuat
suatu model maka ada enam pertanyaan atau masalah pokok yang menyangkut
perubahan sosial, yakni:
a.
Apakah yang berubah?
b.
Bagaimanakah hal itu berubah?
c.
Kemanakah tujuan dari perubahan
itu?
d.
Bagaimanakah kecepatan perubahan
tersebut?
e.
Mengapa terjadi perubahan?
f.
Faktor-faktor penting manakah yang
ada di dalam perubahan?
4.
Arah perubahan sosial
Apabila mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula di ketahui ke arah
mana perubahan dalam masyarakat itu
bergerak. yang jelas perubahan bergerak meninggalkan faktor yang di ubah. akan
tetapi setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahan itu bergerak kepada
suatu bentuk yang sama sekali sama baru. Namun mungkin pula bergerak ke arah
sebaliknya yaitu ke arah suatu bentuk yang sudah ada di dalam yang lampau
(teori siklus)
BAB 4
FAKTOR-FAKTOR
BERPENGARUH DALAM PROSES PERUBAHAN SOSIAL
1.
Faktor-Faktor
Penyebab Perubahan Sosial
a)
Penemuan-Penemuan
Baru
Penemuan baru dalam kebudayaan akan sangat mempengaruhi dan merembes
kedalam unsure kebudayaan yang lainnya di masyarakat. Misalnya penemuan di
bidang elekronika akan sangat mempengaruhi terhadap perubahan sosial secara
holistikal. Penemuan TV, Radio, penerangan dan lain sebagainya. Penemuan
dibidang telekomunikasi akan mempengaruhi perhubungan, hanya dengan melalui
telepo dan sangat mudah sekali untuk berinteraksi dengan orang yang sekalipun
dia berada dalam jarak yang sangat jauh sekali.
b)
Strutur Sosial (Perbedaan
Posisi Dan Fungsi Dalam Masyarakat)
Ada pula yang sering menyebabkan perubahan sosial adalah dengan
memperhatikan struktur atau proses dinamika tentang masyarakat dalam
melaksanakan aktivitasnya.
c)
Inovasi
Inovasi adalah gagasan tindakan atau barang yang dianggap baru oleh
seseoranga. Kebaruan inovasi itu diukur secara subjektif, menurut pandangan
individu yang menangkapnya.
d)
Perubahan
Lingkungan Hidup
Kaitannya dalam hai ini dijelaskan bahwa tidak akan ada seorang pun yang
manusia yang tidak terpengaruh oleh lingkungan higupnya. Walaupun jarang sekali
terjadi, perubahan besar dalam lingkungan sebenarnya telah benr-benar terjadi
dan akibatnya sangat besar pula dalam kehidupan masyarakat.
e)
Ukuran
Penduduk dan Komposisi Penduduk
Adanya perubahan penduduk dan komposisi penduduk itu sendiri merupakan
perubahan sosial dan berakibat pada struktur masyarakat maupun lembaga-lembaga
masyarakat.
f)
Inovasi
Dalam Teknologi
Bila kita perhatikan dalam perubahan saat sekarang ini jauh telah mengalami
perubahan yang sangat besar dan cepat tentunya, perubahan yang terjadi dalam
hal ini adalah perubahan inovasi dalam tatanan teknologi. Perubahan
besar-besaran dalam inovasi teknologi saat ini sangat besar sekali dalam
pengaruhnya perubahan sosial masyarakat.
2.
Faktor-faktor
Pendorong Perubahan Sosial
a.
Toleransi
Toleransi dalam hal ini merupakan sikap menerima sesuatu keadaan.
Toleransi terhadap perubahan menyimpang merupakan sarana dalam mengadakan
perubahan sosial. Dengan adanya toleransi akan mendorong individu yang kreatif
menciptakan suasan-suasan perubahan.
b.
System
Terbuka Lapisan Masyarakat
Dalam sistem terbuka sangat mungkin adanya gerakan sosial vertical yang
luas atau berarti member kesempatan kepada individu untuk maju atas dasar
kemampuan sendiri. System terbuka yang ketat menyulitkan gerak sosial vertical.
Individu yang merasa puas dengan kedudukannya diberi kesempatan untuk
memperbaiki nasib oleh karenanya individu yang memiliki kreativitas, kritis
sangat berkesempatan memperbaiki kedudukannya.
c.
Heterogenitas
Masyarakat yang bersifat heterogen memiliki aspirasi dan saluran yang
satu sama lain berbeda. Perbedaan aspirasi memungkinkan akan bentrokan sosial
baik secara fisik maupun non fisik. Dengan bentrokan tersebut yang pada
gilirannya akan menemukan penyelesaiannya yaitu keharmonisan, dengan melahirkan
kesamaan aspirasi.
d.
Rasa
Tidak Puas
Pada dasarnya masalah ini memang mutlak terdapat pada setiap manusia,
dengan rasa ketidakpuasan akan menyebabkan timbulnya revolusi dalam masyarakat.
Dimana revolusi ini melahirkan perubahan sosial masyarakat dalam seluruh aspek
kehidupan.
e.
Karakter
Masyarakat
Secara etnopsikologi tiap masyarakat mempunyai karakter yang
berbeda-beda. Ada masyarakat yang bersikap mudah menerima suatu masalah sosial.
Ada pula masyarakat yang mudah suatu masalah yang baru, sikap seperti ini
bertalian erat dengan nilai yang dianut dalam masyarakat tersebut.
f.
Pendidikan
Dalam masalah perubahan sosial tentunya tidak akan lepas dari sebuah
pendidikan yang menaungi di dalamnya. Sejauh mana manusia melakukan perubahan
menolak dan menerimanya merupakan masalah pendidikan, merubah sebuah sikap
dengan pendidikan. Pendidikan mengajarkan pada manusia ataupun individu
beraneka macam kemampuan, memberikan nilai-nilai tertentu dan hal yang baru.
g.
Ideologi
Ideologi merupakan salah satu system nilai yang telah mendarah daging
dalam individu masing-masing masyarakat.
3.
Faktor-faktor
Penghambat Perubahan Sosial
a)
Kehidupan
Masyarakat Yang Tersaing
Sebuah perubahan baru akan terjadi apabila terjadi kontak antara satu
dengan yang lainnya, dan dengan adanya kontak akan terjadi sebuah interaksi.
Dalam interaksi terjadi yang namanya saling mempengaruhi diantara sesamanya
dengan cara berkomunikasi.
b)
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Yang Terlambat
Keterlambatan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan, dimana keterlambatan
ini mungkin disebabkan oleh keterasingan sebuah kelompok masyarakat atau
terisolasi dan bahkan dari saking seringnya masyarakat itu menutup diri dari
perkembangan perubahan yang terjadi atas dasar memelihara kemurnian budayanya.
c)
Sikapa
Masyarakat Yang Sangat Tradisional
Sikap merupakan kecenderungan seseorang dalam bertindak terhadap suatu
objek. Masyarakat yang sangat tradisional mempunyai anggapan bilamana mengubah
sebuah kebudayaan berkeyakinan akan mendatangkan Mara bahaya.
d)
Adanya
Kepentingan Yang Tertanam
Masyarakat yang telah memiliki kedudukan atas dasar garis keturunan akan
beranggapan merasa aman. Mereka takut akan adanya perubahan-perubahan.
e)
Adanya
Prasangka
Prasangka biasanya terjadi antara segolongan kelompok pada kelompok yang
lainnya. Prasangka inilah menimbulkan terjadinya ke tidak bersamaan. Di samping
itu, perubahan-perubahan kebanyakan dating dari Barat, karena pengalaman yang
pahit apa yang dating dari Barat selalu dicurigai dan dianggap salah.
f)
Adat
Istiadat Atau Kebiasaan
Adat istiadat merupakan salah satu pokok yang memenuhi dalam kebutuhan
masyarakat, adat istiadat yang bersumber dari nilai tradisional yang telah
mendarah daging. Dengan adanya perubahan, maka nilai-nilai yang objective akan
diganti.
4.
Faktor-faktor
Resiko Perubahan Sosial
a.
Adanya
Kepentingan Individu atau Kelompok
Pada umumnya perubahan sosial dan kebudayaan mengandung ancaman nnyat terhadap
orang-orang yang mempunyai kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, yang akan
segera menentang atas adanya perubahan tersebut. Sebuah kenyataan sangat banyak
sekali, sebagai missal di Indonesia orang-orang atau kelompok tertentu yang
memperoleh keuntungan dari statue quo selam pemerintaha rezim Orde Baru dengan
menciptakan strategi era pembangunan 25 tahun.
b.
Timbulnya
Masalah Sosial
Masalah social merupakan resiko dalam perubahan social, suatu masyarakat
yang sedang mengalami proses perubahan social pasti menimbulkan masalah social.
Hal ini terjadi karena kondisi dalam masyarakat itu sendiri, atau datang dari
luar yang mengalami perubahan, sehingga tidak lagi diterima oleh masyarakat.
c.
Kesenjangan
Budaya (cultural lag)
Terjadinya kesenjangan budaya dalam perubahan social, apabila terdapat
adanya aspek budaya yang ketinggalan di belakang aspek budaya lainnya yang
berkaitan dengan aspek budaya tadi. Kesenjangan ini berarti pula perbedaan
kadar perubahan dalam suatu masyarakat, bukannya perbedaan kadar perubahan
dalam masyarakat, bukannya perbedaan kadar perubahan kadar perbedaan antar
masyarakat..
d.
Kehilangan
Semangat Hidup
Mereka yang kehilangan semangat hidupnya akan cenderung kemampuannya
untuk mengendalikan perilaku mereka pun ikut hilang. Kondisi semacam ini
merupakan peluang untuk cenderung menurunnya tingkat kelahiran dan meningkatnya
kematian yang pada gilirannya akan musnah suatu masyarakat yang berarti pula
musnanya sebuah peradaban.
BAB 5
PERENCANAAN
SOSIAL DALAM PERUBAHAN SOSIAL
a.
Tinjauan
Sosiologis Tentang Perencanaan Sosial
Perencanaan dalam perubahan social dewasa ini bertujuan untuk melihat
sejauh mana melihat ke depan. Manusia mempunyai kemampuan untuk melihat jauh ke
depan serta untuk mengendalikan tujuannya yang di tuju oleh masyarakat. Para
sosiolog; perencanaan social harus didasarkan pada pengertian yang mendalam
tentang bagaimana kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ke taraf yang
modern.
b.
Perencanaan
social: dapatkah meralkan masa depan dengan
tepat mengendalikan arah perubahan social?
Bayangan atau ramalan haruslah ada dalam perubahan social, melalui
perencanaan social. Sekarang kalau kita lihat banyak keengganan seseorang dalam
membayangkan akan kemajuan masa depan sehingga mengakibatkan manusia dibiarkan
berdiri di tepi jurang yang dalam tanpa dasar, menghadapi maut, kehancuran dan
kekacauan.
BAB
6
PERUBAHAN SOSIAL
KONTEMPORER DI INDONESIA
1.
Perubahan
Social Kontemporer Di Indonesia Dalam Kenyataan
Perubahan social kontemporer di Indonesia terkait dengan proses kegiatan pembangunan
yang sedang mengalami transisi dari system sentralisasi ke system
disenternalisasi. Di dalam mencermati perubahan kontemporer di Indonesia, terdapat
perbedaan kualitas dan kuantitas dilihat dari sudut waktu kejadiannya selama orde
lama, orde baru sampai orde reformasi yang telah diberi arah dan dasar. Apabila
di evaluasi kita tidak seluruhnya berhasil den cenderung terlambat, hal ini
disebabkan antara lain:
1)
Kurangnya keterampilan
dari manusia dan sumber-sumber fisik untuk menyelenggarakan perubahan sosial.
2)
Adanya konflik
anatra nilai-nilai suatu masyarakat dengan perubahan yang diusulkan.
3)
Adanya orang
pemegang kekuasaan ekonomi dan politik dalam masyarakat yang takut kalau
terjadi perubahan dalam ukuran tertentu akan mengurangi kekuasaan mereka.
a)
Masyarakat
b)
Ekonomi
c)
Politik
d)
Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi, Pendidikan, Agama
e)
Kemiskinan
f)
Pemimpin
Dan Kepemimpinan
Ada beberapa alasan
mengapa Indonesia tidak mampu meningkatkan kesejahteraan, antara lain:
Pertama:
karakter masyarakat dari para pemimpin.
Kedua:
kepemimpinan yang lemah tidak efektif
merupakan cerminan dari visi dan karakter yang lemah, sehingga mudah di goyangkan
dan berubah-ubah hanya karena ada kepentingan taktis, perubahan opin dan respon
pencitraan situasional.
2.
Perubahan
Social Kontemporer Di Indonesia Untuk Harapan Ke Dapan: Pendekatan Modernisasi
Gejala social yang diungkapkan sebagai modernisasi belum spesifikasi dan
penuh dengan makna kegandaan, seperti dikemukakan bahwa: (1) modernisasi itu
sinonim dengan perubahan social, dalam beberapa fakta actual perubahan itu
mungkin berupa kondisi atau akibat. (2) modernisasi juga digunakan sebagai
suatu sinonim dengan westerisasi, yang memiliki indicator tertentu
termasuk kehidupan barat yang sekuler. (3) modernisasi berkaitan dengan system
pemerintahan yang dijunjung tinggi din barat (4) modernisasi dekat dengan
kapitalisme dan individualism yang keduanya dikehendaki sebagai ikutan dari
modernisasi oleh Negara berkembang.
Beberapa factor yang dewasa ini sebagai
penghambat terhadap harapan kemajuan ke depan, adalah antara lain:
a.
Kurangnya
menghargai waktu.
b.
Pertambahan penduduk
dengan demikian adanya kekurangan tempat bekerja sehingga menciptakan
pengangguran.
c.
Kurang adanya
kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dapat digerakkan untuk kemajuan mental.
d.
Adanya industry
dasar sebagai landasan untuk industry-industri modern, dan factor terbatas nya
modal dalam negeri sebab kemajuan sukar dicapai tanpa adanya modal.
e.
Lemahnya
penegakan hukum dan lemahnya control social. Juga factor lemahnya rasa disiplin
pribadi yang murni kecuali ada pengawasan dari atasannya.
f.
Kurangnya daya
kreasi dan daya inovasi.
g.
Kurangnya rasa
percaya diri sehingga terkesan tidak memiliki kemampuan untuk mengelola
kebanyakan kekayaan alamnya oleh bangsa sendiri.
1.
Syarat-Syarat
Untuk Pemerintah
a.
Perlu lebih
meningkatkan organisasi nya dalam bidang aparatur Negara maupun administrasi,
serta melaksanakan manajemen yang lebih baik dalam birokrasinya.
b.
Memberikan
kesempatan dan kemungkinan sedemikian rupa sehingga manusia berhasil melalui
proses adaptasi dan individualis.
c.
Mengadakan
kondisi mental ekonomi, politik agar proses dapat berjalan seharmonis mungkin
dengan ketegangan sedikit mungkin.
d.
Mengetahui
keadaan dalam mikro politik, sebab proses akan mempengaruhi mikro politik juga.
e.
Perlu adanya
defferensiasi dan spesialisasi
f.
Meningkatkan
kualitas pendidikan umum, dan tidak mengedepankan ijazah tapi keterampilan yang
diajarkan.
2.
Syarat-Syarat
Untuk Masyarakat Maupun Pemerintah
a.
Menemukan
struktur sosial dan kepribadian masyarakat sendiri dan pengatasan
masalah-masalah sosial dari modernisasi, sehingga modernisasi terjadi dengan
menggunakan dengan unsur dan nilai-nilai riil dalam masyarakat.
b.
Identifikasi
dari struktur sosial dijalankan dengan:
1.
Mengetahui dan
mengenal sejarah kehidupan kelompok dan hubungan antara kelompok
2.
Menemukan
masalah-masalah pokok dan kenyataan hidup kelompok.
3.
Menghindari
isolasi kelompok sebanyak mungkin dengan peningkatan transportasi dan
komunikasi.
4.
Pengadaan
struktur sosial (baru).
c.
Melaksanakan
pendekatan yang lebih realitas terhadap hubungan interaksi antara nilai-nilai
sikap dan tatanan institusi sosial
d.
Melalui
lembaga-lembaga dalam negara atau masyarakat maka pemerintah membantu mendorong
penyesuaian diri individu ke dalam masyarakat barunya, dan sebaliknya akan
membantu mereka yang tidak berhasil mengadakan penyesuaian diri dengan harapan
mencapai kembali penyesuaian diri yang berhasil
e.
Melaksanakan
pendidikan politik bagi rakyat agar bisa menjadi “partisipasi aktif yang bertanggung jawab dalam politik, karena bagi
rakyat politik merupakan penggunaan kekuasaan negara untuk menyelesaikan
masalah negara dan rakyat dan pemampatan negara kekayaan tanah air bagi segenap
rakyat demi kesejahteraan lahir batin
f.
Melaksanakan
sistem demokrasi dalam proses perubahan sosial dan pembangunan di area di
sentralisasi.
3.
Syarat-Syarat
Untuk Pemimpin Dan Kepemimpinan
a.
Kepemimpinan
Nasional Yang Negara wan :
1.
kepemimpinan
yang dapat mengembangkan jiwa semangat dan sikap pengabdian serta mampu
memperjuangkan nasib seluruh rakyat secara netral tulus dan tanpa pamrih
2.
kepemimpinan
yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dan negara
3.
kepemimpinan
yang mampu mengakomodasikan kepentingan bangsa dan rakyat kecil
4.
kepemimpinan
tanpa pengaruh politik aliran sehingga loyalitas rakyat semakin kuat
5.
kepemimpinan
yang mampu mewakili kepentingan dan aspirasi seluruh rakyat
6.
kepemimpinan
yang memiliki sportifitas tinggi apabila kalah dalam berkompetisi yang bisa
mengakui dan mendukung kepemimpinan lawan politiknya
7.
kepemimpinan
yang mempriotaskan kemampuan untuk mensejahterakan rakyat dan membahagiakan
rakyat
8.
kepemimpinan
yang mampu menuntaskan berbagai permasalahan besar bangsa ini seperti KKN,
disintegrasi nasional, ekonomi dan kesejahteraan rakyat politik hukum serta
keamanan.
9.
Kepemimpinan
yang mampu mengubah kondisi saat ini melalui proses untuk menciptakan kondisi
yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan nasional dan menwujutkan cita-cita
nasional
10.
kepemimpinan
yang memiliki ciri-ciri “ satria ”. landasan berfikir pemimpin
negarawan-negarawan adalah:
a.
karsa nasional
yaitu cita-cita nasional dan tujuan nasional
b.
kepentingan
nasional utama yaitu menghendaki tetap tegaknya negara kesatuan republik
indonesia identitas dan integritas nasional dan hasilnya pembangunan nasional
c.
kepemiminan
nasional yang memiliki kompetensi yang terdiri dari pengetahuan (knowledge) , keahlian
(skill) dan tingkah laku (rasional
atribut) juga harus, memiliki kompetisi teknis, kompetisi manager,
kompetensi sosial dan kompetensi intelektual atau strategi.
d.
Kepemimpinan
nasional yang memiliki kredibilitas.
Pelapisan masyarakat miskin perlu di tuntun
dan didik antara lain sebagai berikut:
Pertama: dididik untuk mengenal jati dirinya dengan segenap
kekuatan dan kemungkinan yang ada pada dirinya “agar orang menjadi diri sendiri” secara utuh dengan identitas otentik, dan sanggup
mandir (bisa menolong diri sendiri)
Kedua: rakyat Simiskin itu dididik dan di sadarkan bahwa nasib
buruk dan kondisi kemiskinan dan kepanjangan didasarkan bahwa nasib buruk dan
kondisi kemiskinan yang berkepanjangan tidak inmanin juga bukan kutukan tuhan
akan tetapi merupakan akibat suatu sistem yang dibuat manusia bertangan-tangan
kotor, dan sejak sekarang harus diubah dengan diperbaiki
Ketiga: rakyat miskin itu diajar dan di berani kan mengubah nasib
sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar