Sabtu, 17 Januari 2015

PERSPEKTIF PERUBAHAN SOSIAL

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Tinjauan umum
            Perkataan perubahan sosial (masyarakat) mempunyai arti yang luas yaitu dapat diartikan sebagai perubahan, perkembangan, dalam arti positif maupun negatif.
2. penerimaan atau tidaknya terhadap perubahan
3. pokok-pokok bahasan
            BAB I : pendahuluan
            BAB II : perspektif perubahan
            BAB II : konsep perubahan sosial
            BAB IV : faktor-faktor berpengaruh dalam proses perubahan sosial
            BAB V : perencanaan sosial dalam perubahan sosial
            BAB VI : perubahan sosial kontemporer di indonesia

BAB 2
PERSPEKTIF PERUBAHAN SOSIAL

1. Tinjauan Tentang Perubahan
Apabila di telaah dengan seksama, maka di katakan bahwa tidak ada satu masyarakat manusia pun tidak berubah. Perubahan masyarakat manusia dapat berupa perubahan yang lambat sedang dan cepat, atau secara evolusi san revolusi.
Perubahan yang menyangkut kehidupan manusia di sebut perubahan sosial dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi susunan lembaga masyarakat, lapisan-lapisan dalam masyarakat kekuasaan dan wewenang interaksi sosial dan lain sebagainya. Dalam kehidupan manusia yang semakin lama yang semakin global perubahan itu jelaslah akan dianggap suatu kebiasaan dan merupakan gejala normal. pengaruhnya bisa menjalar ke semua bagian-bagian dunia lain berkat adanya transportasi dan ilmu teknologi dan komunikasi. Sebagian telah diringkas oleh Moor (dalam garma: 1992-2) yaitu:
  1. Bagi masyarakat atau kebudayaan mana pun, perubahan cepat berlangsung atau berlaku secara tetap.
  2. Perubahan-perubahan itu tidaklah bersifat sementara maupun terpencil secara spesial, karna perubahan terjadi dalam rangkaian runtut bukan sebagai krisis sementara yang di ikuti oleh masa rekonstruksi diam-diam, dan akibat perubahan cenderung bergema ke seluruh kawasan atau seluruh dunia.
  3. Karena perubahan semasa itu mungkin berlaku dan akibatnya bermakna dimanapun, maka perubahan tersebut memiliki azas ganda.
  4. Proporsi perubahan semasa berencana atau isu-isu akibat inovasi yang sengaja dilaksanakan akan lebih tinggi proporsinya di bandingkan pada masa lalu.
  5. Sehubungan dengan hal tersebut lingkup teknologi materi dan strategi sosial menyebar pesat yang akibat bersihnya adalah bertamabah secara kumulatif walaupun beberapa tata cara atau prosedur relatif lebih cepat menjadi basi.
  6. Kejadian normal perubahan telah memberikan akibat bagi suatu pengalaman individu yang lebih luas dan aspek fungsional masyarakat dalam dunia modern bukan masyarakat seperti itu terintegrasi dalam banyak hal, tetapi karena itu banyak gambaran tentang ciri hidup yang bebas dari kiebiasaan perubahan.
  7. Jadi perubahan bukanlah gejala modern yang istimewa, walaupun pada masa kini berlangsung berbagai krisis kehidupan manusia.


2. Arti Perubahan Sosial
            Dalam kehidupan masyarakat manusia ada pandangan segolongan atau kelompok yang mempunyai rasa membangun di mana selalu menginginkan adanya kemajuan-kemajuan dan perombakan-perombakan sesuai dengan tuntutan zaman. Wilbert moor mendefinisikan secara luas arti perubahan sosial sebagai “perubahan penting dalam struktur sosial” dan yang dimaksudkan dengan struktur sosial adalah “pola-pola perilaku dan interaksi sosial”.
Robert H.lauer (dalam garna, 1992: 8-9) memberikan arti perubahan sosial maka terlebih dahulu menjelaskan definisi perubahan sosial dengan alasan bahwa teori-teori perubahan sosial di masa lalu telah di bangun di atas mitos-mitos tentang perubahan sosial, sehingga merintangi pemahaman dan menghalangi penyusunan perspektif baru.
            Arti perubahan sosial menurut astrid susanto dalam garna 1992: 8 . ada dua proses sosial yang dapat di kaitkan dengan pembangunan yaitu :
  1. Pertumbuhan atau perkembangan pengetahuan
  2. Pertumbuhan atau perkembangan kemampuan manusia untuk mengendalikan lingkungan alam

3. Perubahan Sosial Realitas dan Proses
kehidupan manusia adalah proses dari suatu tahap hidup ke tahap lainnya karena itu perubahan sebagai proses dapat menunjukkan perubahan sosial dan budaya atau berlaku kedua-duanya pada suatu runtutan proses itu. Dalam pemikiran A. N. Whitehead perubahan sosial merupakan suatu keadaan konstan atau normal dari kejadian-kejadian nyata dalam kehidupan manusia sebagai suatu proses, bukan berarti menegaskan kenyataan manusia.

4. Teori Makro dan Perubahan Sosial
teori perubahan sosial sebagai ilmu erat hubungan nya dengan ilmu-ilmu sosial. Teori adalah sebuah penjelasan dan menurut pengertian yang lebih formal, teori adalah seperangkat pernyataan atau proposisi yang berhubungan secara logis yang menerangkan fenomena tertentu. Teori perubahan sosial yang akan dikemukakan ini adalah teori perubahan sosial yang berhubungan dengan jangka waktu lama dan dalam skala  pembangunan makro atau skala besar.

a. Teori Evolusi Dan Tokoh-Tokoh Pendukungnya
  1. Umat manusia adalah sebagian dari alam dan bekerja sesuai dengan hukum alam pula
  2. Hukum alam itu yang  menguasai perkembangan, tidak mengalami perubahan sepanjang zaman
  3. Proses alamiah itu bergerak secara progresif dari yang sederhana menuju kearah yang lebih kompleks
  4. Manusia di seluruh dunia memiliki potensi yang sama tetapi berbeda
Tokoh-tokoh pendukung dalam teori evolusi dengan karnyanya :
              Ibnu Khaldun (1332-1406), adalah seorang sarjana arab, lahir di Tunis keturunan keluarga bangsawan dan memang banyak melahirkan sarjana dan tokoh politik ternama, Ibnu Khaldun tidak hanya membuat kemajuan yang berani dalam mencoba memastikan faktor-faktor perubahan, tetapi ia juga mengakui bawa faktor itu beranika ragam karena itu ibnu khaldun dianggap sebagai pioneer pemikir sosiologi yang memperkenalkan dan menggunakan enam prinsip yang menjadi landasan sosiologi yaitu:
ü  Sosial mengikuti pola-pola yang sah menurut hukum
ü  Hukum-hukum perubahan itu berlaku pada tingkat kehidupan manusia masyarakat (bukan pada tingkat individual).
ü  Hukum-hukum proses sosial harus ditemukan melalui pengumpulan banyak data dan dengan mengamati hubungan antara berbagai variabel.
ü  Hukum-hukum sosial yang serupa, berlaku alam berbagai masyarakat yang serupa strukturnya.
ü  Masyarakat di tandai oleh perubahan.
ü  Hukum-hukum yang berlaku terhadap perubahan itu bersifat sosiologis bukan berarti bersifat biologis atau bersifat alamiah.
Ibnu kahldun melihat arti penting dari lingkungan fisik struktur sosial dari peranan kepemimpinan dan kepribadian pemimpin serta arti ke kompakan kelompok. Ibnu khaldun mengajukan teori sosial yang tajam dan di antara pemikirannya yang tajam karyanya adalah sebagai berikut :
v  Metode Historis menawarkan pendekatan terbaik untuk memahami perubahan sosial.
v  Faktor yang menyebabkan perubahan sosial banyak dan beranika macam, faktor tunggal seperti keperibadian atau teknologi tidak mampu menerangkan perubahan sosial secara memadai
v  Bentuk-bentuk organisasi sosial yang berbeda menciptakan tipe kepribadian yang berbeda pula.
v  Konflik adalah mekanisme mendasar dari perubahan.
v  Metode historis menawarkan pendekatan terbaik untuk memahami perubahan sosial faktor yang menyebabkan perubahan sosial banyak dan beranika ragam.

              Auguste Comte (1798-1857) seorang sarjana prancis umumnya dikenal sebagai bapak sosiologi karena ia menciptakan nama sosiologi menurut comte evolusi atau perkembangan masyarakat dikuasai oleh suatu hukum universal yang berlaku bagi semua orang. comte memberikan sejumlah sumbangan bagi sosiologi umumnya  dan bagi study perubahan sosial khusus nya upaya mengidentifakasi variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat perubahan sosial haruslah dihargai sebagai sumbangan penting bagi study perubahan sosial.
§  Tingkat teologis atau hayalan, adalah fikiran manusia berfungsi mengira semua fenomena diciptakan dari zat adi kodrati.
§  Tingkat mata fisika adalah modifikasi dari tahap pertama atau tahap teologis yang mengasumsikan fikiran bukan ciptaan adikodrati tetapi ciptaan “kekuatan abstrak” sesuatu yang benar dianggap ada, yang melekat didalam diri seluruh manusia dan mampu menciptakan semua fenomena.
§  Tingkat ilmiah atau positif adalah pikiran manusia tidak lagi mencari ide-ide absolut, yang asli yang mengtakdirkan alam semesta, dan yang menjadi penyebab fenomena tetapi mencari hukum-hukum yang menentukan fenomena.
              Herbert spencer (1820-1903) seorang sarjana inggris yang menulis buku pertama yang berjudul prinsip-prinsip sosiologi/1896. herber spencer dalam menyusun teori perubahan sosial yakni bahwa masyarakat adalah sebuah organisme sesuatu yang hidup. Pendapat spencer tentang evolusi masyarakat itu bisa disimpulkan bahwa:
1.      Berbagai fakta menunjukkan evolusi sosial ialah bentuk-bentuk dari suatu bagian keseluruhan evolusi. Masyarakat mempertunjukkan suatu integrasi.
2.      Perubahan dari homoginitas kepada heterogenitas dari kelompok kecil kebangsa beradap adalah penuh ketaksamaan struktur fungsional.
              Emile durkheim (1855-1917) ia anak rahib yahudi study di perancis dan jerman serta belajar filsafat di paris dan memulai kuliah pertama ilmu sosial ketika studi di prancis dalam mengembangkan tipe teori evolusi. Nisbet menyumbangkan empat teori penting dalam teori perubahan sosial durkheim:
1.      Perkara asal usul
2.      Perkara tingkat-tingkat perkembangan evolusi sosial dengan mengunakan dua tipe solidaritas yakni solidaritas mekanik dan solidaritas organik
3.      Perkara mengenai faktor penyebab perubahan sosial
4.      Perkara membahas arah perubahan sosial
Emile durkheim menyimpulkan perbedaan antara solidaritas mekanik dan solidaritas organik dalam tiga hal :
1.      Solidaritas mekanik mengikat individu secara langsung dengan masyarakat tanpa perantara sedangkan solidaritas organik menyebabkan saling ketergantungan antar individu
2.      Solidaritas mekanik ditemukan dalam masyarakat yang ditandai oleh keyakinan dan sentimen bersama sedangkan solidaritas organik memadai masyarakat yang berdifrensiasi.
3.      Solidaritas mekanik hanya dapat kuat sejauh hak-hak dan kepribadian individu secara relatif tidak dapat di bedakan dari hak-hak dan kepribadian masyarakat sebagai keseluruhan sementara solidaritas organik membutuhkan hak-hak perseorangan dan kepribadian yang unik
lewis henry morgan (1818-1818), seorang antropologi amerika orang pertama yang menerapkan ide evolusi pada perkembangan sosial dan menelusuri evolusi kebudayaan manusia secara berurutan mulai dari tingkat kekejaman, kebiadaban, hingga ke tingkat peradaban.
              Karl marx 91813-1883), adalah seorang ahli filsafat jerman yang banyak melewatkan masa hidupnya di inggris dan meskipun ia di kategorikan  sebagai penganut teori konflik namun teori perubahannya  sangat jelas bersifat evolusioner
 
b. Teori Revolusi Dan Tokoh-Tokoh Pendukungnya
            Teori evolusi menyatakan bahwa perubahan sosial dan kebudayaan pada hakekatnya berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sandi-sandi pokok kehidupan masyarakat.
Tokoh-tokoh pendukung dalam teori revolusi:
Mac Iver (Dalam 1. L Pasaribu dan B. Simandjutak, 1982:40) mengklasifikasikan revolusi terdiri dari :
1.      Revolusi nasional
2.      Revolusi kelas
Vilredo Pareto CS (Dalam 1. L Pasaribu dan B. Simandjuntak 1982:40-41) merupakan bahwa revolusi bersifat :
1.      Caup d’etal : perebuatan kekuasaan yang terjadi di pusat.
2.      Puch: perebutan kekuasaan yang terjadi di daerah

c. Teori Siklus Dan Tokoh Pendukungnya
Cara yang lebih umum menerangkan arah perubahan umat manusia adalah dengan membayangkan sebagai siklus lingkaran.
tokoh-tokoh pendukung teori siklus dengan karya mereka yang di ringkaskan antara lain sebagai berikut:
Menurut Pitirim A. Sorokin sejarah sosiokultural merupakan lingkaran yang berfareasi antara ketiga super sistem yang mencerminkan kultur yang agak homogen ketiga sistem kebudayaan yang disebut sebagai ketiga super sistem ini yaitu :
a.       Kebudayaan ideasional (ideational kultural) diliputi oleh prinsip atau dasar berfikir yang menyatakan tuhan sebagai realitas tertinggi dan nilai terbesar.
b.      Kebudayaan indrawi (idealistis) diliputi oleh prinsip atau dasar berfikir atau dunia nyata yang terserat panca indra, adalah realitas dan nilai tertinggi, satu-satunya kenyataan yang ada
c.       Kebudayaan campuran yaitu yang menggabungkan kedua mentalitas yang ada . artinya realitas dan nilai sebagian dapat diserap indra dan sebagian lagi dipandang bersifat transendentak terserap  oleh alat indrawi
Arnold Toynbee (1889-1579) seorang sejarawan inggris melihat proses kelahiran, pertumbuhan, kemandekan dan kehancuran didalam kehidupan sosial ia juga menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan dan kematian. Ia lebih menekankan pada masyarakat atau peradaban unit studinya ketimbang bangsa atau periode waktu.
Oswald spengler (1856-1956) seorang ahli filsafat jerman berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses pentahapan kslahiran dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun. Spengler mengemukakan bahwa kewujudan manusia itu dicirikan kemajuan dan kejatuhan, malahan kemusnahan, yang berulang kali. Perdapan manusia dapat di umpamakan naik turunnya gelombang lautan atau kehidupan organ tubuh manusia yang menempuh tahapan dari kelahiran anak-anak, dewasa, tua, dan kematian.

5. Analisis Perkembangan Teori Makro dalam Perubahan Sosial
Sebagaimana teori yang telah di bahas di muka merupakan bagian dari tradisi pemikiran sosiologi yang telah berjalan lama dan atau terkenal yang berupaya untuk menerangkan perubahan sosial.
a. Analisis Perkembangan Teori Evolusi
Inti teoritis evolusi dalam hal ini evolusi kuno yang mengamgkat perkembangan evolusimenurut garis lurus memuat ide bahwa bentuk organisasi sosial paling primitif adalah keluarga matrilineal.
b. Analisis Perkembangan Teori Revolusi
pada umumnya revolusi didahului oleh adanya ketidakpuasan oleh golongan-golongan tertentu, hal mana biasanya telah didahului oleh tersebarnya oleh ide baru.
c. Analisis Perkembangan Teori Siklus
Teori siklus menjadikan peradaban sebagai pusat perhatian utamanya. Ibnu khuldun menerangkan siklus penaklukan dalam peradaban arab. Toynbee tertarik pada perkembangan dan kemerosotan peradaban dunia dan sorokin memusatkan perhatian pada gerakan bolak balik pola sosio kultural sejarah umat manusia.
d. Analisis Perkembangan Teori Fungsional Dan Teori Konflik
Baik teori fungsional maupun teori konflik tidak termasuk dalam teoribesar ( teori makro yang disinggung terdahulu dimuka namun perlu dianalisis untuk mengetahui seberapa jauh pertalian dengan perubahan sosial, karena perubahan dalam suatu bidang lainnya dalam kehidupan masyarakat manusia.

6. Sifat Manusia Menurut Teori Perubahan Sosial
Mayoritas yang telah diuraikan diatas memulai penyusunan teori diatas berdasarkan pada asumsi pertama perubahan adalah nurma dan merembes. Kedua arah perubahan dapat ditentukan asumsi ketiga yang melandasi teori umumnya dan teori perubahan sosial khususnya, menyangkut “sifat manusia”.



BAB 3
KONSEP PERUBAHAN SOSIAL

1.      Terjadinya perubahan sosial
Jika memperhatikan buku-buku pegangan yang menguraikan tentang perubahan sosial hingga saat ini cukup banyak, juga berbagai artikel ilmiah yang di muat banyak jurnal, yang setiap penulis memiliki gaya ekplanasi tertentu dengan dilandasi pikirannya menurut teori-teori perubahan sosial yang di yakininya.
Dengan demikian apabila mempelajari sejarah manusia, dapat melihat bahwa pada bangsa-bangsa dan masyarakat bahwa selalu terjadi perubahan-perubahan yang besar, diantaranya:

Sebelum perubahan
Sesudah perubahan
a.       Buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan liar di kumpulkan.
b.      Ikan di tangkap dengan tangan
c.       Binatang-binatang buas di buru
d.      Manusia hidup di dalam gua-gua.
e.       Dari pulau-kepulau dengan sampan.
f.       Tanah di kerjakan dengan cangkul.
g.      Pabrik-pabrik menggunakan peralatan sederhana.
h.      Pemujaan kepada dewa-dewa.
i.        Peraturan adat yang tidak tertulis.
j.        Suku bangsa sebagai kesatuan politis yang tertinggi.
k.      Perdagangan antar desa.
l.        Pendidikan yang sederhana yang hanya terdiri atas satu macam sistem sekolah.
a.       Padi jagung, ketela pohon, di tanam.
b.      Ikan di tangkap dengan jala dan kail.
c.       Binatang-binatang di pelihara.
d.      Manusia tinggal di rumah.
e.       Dari pulau-kepala dengan perahu layar, dan kapal-kapal bermotor.
f.       Tanah di kerjakan dengan bajak dan tractor.
g.      Pabrik-pabrik mengunakan mesin-mesin.
h.      Kepercayaan kepada satu tuhan.
i.        Perdagangan antar negara.
j.        Sistem pendidikan yang luas dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
           
Perubahan-perubahan yang besar dalam masyarakat terjadi di semua bidang kehidupan yang di bidang-bidang: ekonomi, politik, bahasa, kesenian, hiburan, adat dan lain-lain.

2.      Ciri-ciri perubahan sosial
Suatu perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat manusia tidak mungkin berhenti pada satu titik tertentu. Proses perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu maka di bidang lain akan segera mengikutinya karna struktur lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya jalin-menjalin.
a.       Diferential social organization
b.      Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perubahan pemikiran ideologi, politik dan ekonomi
c.       Mobilitas
d.      Culture conflict
e.       Perubahan yang di rencanakan dan perubahan tidak di rencanakan
f.       Kontroversi (pertentangan)

3.      Model-model perubahan sosial
Suatu analisa perihal perubahan sosial pertama-tama memerlukan suatu model yang lebih terperinci dari pada teori yang bersifat umum.
Untuk membuat suatu model maka ada enam pertanyaan atau masalah pokok yang menyangkut perubahan sosial, yakni:
a.       Apakah yang berubah?
b.      Bagaimanakah hal itu berubah?
c.       Kemanakah tujuan dari perubahan itu?
d.      Bagaimanakah kecepatan perubahan tersebut?
e.       Mengapa terjadi perubahan?
f.       Faktor-faktor penting manakah yang ada di dalam perubahan?

4.      Arah perubahan sosial
Apabila mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula di ketahui ke arah mana  perubahan dalam masyarakat itu bergerak. yang jelas perubahan bergerak meninggalkan faktor yang di ubah. akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahan itu bergerak kepada suatu bentuk yang sama sekali sama baru. Namun mungkin pula bergerak ke arah sebaliknya yaitu ke arah suatu bentuk yang sudah ada di dalam yang lampau (teori siklus)

BAB 4
FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH DALAM PROSES PERUBAHAN SOSIAL

1.      Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
a)      Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan baru dalam kebudayaan akan sangat mempengaruhi dan merembes kedalam unsure kebudayaan yang lainnya di masyarakat. Misalnya penemuan di bidang elekronika akan sangat mempengaruhi terhadap perubahan sosial secara holistikal. Penemuan TV, Radio, penerangan dan lain sebagainya. Penemuan dibidang telekomunikasi akan mempengaruhi perhubungan, hanya dengan melalui telepo dan sangat mudah sekali untuk berinteraksi dengan orang yang sekalipun dia berada dalam jarak yang sangat jauh sekali.
b)      Strutur Sosial (Perbedaan Posisi Dan Fungsi Dalam Masyarakat)
Ada pula yang sering menyebabkan perubahan sosial adalah dengan memperhatikan struktur atau proses dinamika tentang masyarakat dalam melaksanakan aktivitasnya.
c)      Inovasi
Inovasi adalah gagasan tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseoranga. Kebaruan inovasi itu diukur secara subjektif, menurut pandangan individu yang menangkapnya.
d)      Perubahan Lingkungan Hidup
Kaitannya dalam hai ini dijelaskan bahwa tidak akan ada seorang pun yang manusia yang tidak terpengaruh oleh lingkungan higupnya. Walaupun jarang sekali terjadi, perubahan besar dalam lingkungan sebenarnya telah benr-benar terjadi dan akibatnya sangat besar pula dalam kehidupan masyarakat.
e)      Ukuran Penduduk dan Komposisi Penduduk
Adanya perubahan penduduk dan komposisi penduduk itu sendiri merupakan perubahan sosial dan berakibat pada struktur masyarakat maupun lembaga-lembaga masyarakat.
f)        Inovasi Dalam Teknologi
Bila kita perhatikan dalam perubahan saat sekarang ini jauh telah mengalami perubahan yang sangat besar dan cepat tentunya, perubahan yang terjadi dalam hal ini adalah perubahan inovasi dalam tatanan teknologi. Perubahan besar-besaran dalam inovasi teknologi saat ini sangat besar sekali dalam pengaruhnya perubahan sosial masyarakat.

2.      Faktor-faktor Pendorong Perubahan Sosial
a.      Toleransi
Toleransi dalam hal ini merupakan sikap menerima sesuatu keadaan. Toleransi terhadap perubahan menyimpang merupakan sarana dalam mengadakan perubahan sosial. Dengan adanya toleransi akan mendorong individu yang kreatif menciptakan suasan-suasan perubahan.
b.      System Terbuka Lapisan Masyarakat
Dalam sistem terbuka sangat mungkin adanya gerakan sosial vertical yang luas atau berarti member kesempatan kepada individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. System terbuka yang ketat menyulitkan gerak sosial vertical. Individu yang merasa puas dengan kedudukannya diberi kesempatan untuk memperbaiki nasib oleh karenanya individu yang memiliki kreativitas, kritis sangat berkesempatan memperbaiki kedudukannya.
c.       Heterogenitas
Masyarakat yang bersifat heterogen memiliki aspirasi dan saluran yang satu sama lain berbeda. Perbedaan aspirasi memungkinkan akan bentrokan sosial baik secara fisik maupun non fisik. Dengan bentrokan tersebut yang pada gilirannya akan menemukan penyelesaiannya yaitu keharmonisan, dengan melahirkan kesamaan aspirasi.
d.      Rasa Tidak Puas
Pada dasarnya masalah ini memang mutlak terdapat pada setiap manusia, dengan rasa ketidakpuasan akan menyebabkan timbulnya revolusi dalam masyarakat. Dimana revolusi ini melahirkan perubahan sosial masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan.
e.       Karakter Masyarakat
Secara etnopsikologi tiap masyarakat mempunyai karakter yang berbeda-beda. Ada masyarakat yang bersikap mudah menerima suatu masalah sosial. Ada pula masyarakat yang mudah suatu masalah yang baru, sikap seperti ini bertalian erat dengan nilai yang dianut dalam masyarakat tersebut.
f.        Pendidikan
Dalam masalah perubahan sosial tentunya tidak akan lepas dari sebuah pendidikan yang menaungi di dalamnya. Sejauh mana manusia melakukan perubahan menolak dan menerimanya merupakan masalah pendidikan, merubah sebuah sikap dengan pendidikan. Pendidikan mengajarkan pada manusia ataupun individu beraneka macam kemampuan, memberikan nilai-nilai tertentu dan hal yang baru.
g.      Ideologi
Ideologi merupakan salah satu system nilai yang telah mendarah daging dalam individu masing-masing masyarakat.

3.      Faktor-faktor Penghambat Perubahan Sosial
a)      Kehidupan Masyarakat Yang Tersaing
Sebuah perubahan baru akan terjadi apabila terjadi kontak antara satu dengan yang lainnya, dan dengan adanya kontak akan terjadi sebuah interaksi. Dalam interaksi terjadi yang namanya saling mempengaruhi diantara sesamanya dengan cara berkomunikasi.
b)      Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yang Terlambat
Keterlambatan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan, dimana keterlambatan ini mungkin disebabkan oleh keterasingan sebuah kelompok masyarakat atau terisolasi dan bahkan dari saking seringnya masyarakat itu menutup diri dari perkembangan perubahan yang terjadi atas dasar memelihara kemurnian budayanya.
c)      Sikapa Masyarakat Yang Sangat Tradisional
Sikap merupakan kecenderungan seseorang dalam bertindak terhadap suatu objek. Masyarakat yang sangat tradisional mempunyai anggapan bilamana mengubah sebuah kebudayaan berkeyakinan akan mendatangkan Mara bahaya.
d)      Adanya Kepentingan Yang Tertanam
Masyarakat yang telah memiliki kedudukan atas dasar garis keturunan akan beranggapan merasa aman. Mereka takut akan adanya perubahan-perubahan.
e)      Adanya Prasangka
Prasangka biasanya terjadi antara segolongan kelompok pada kelompok yang lainnya. Prasangka inilah menimbulkan terjadinya ke tidak bersamaan. Di samping itu, perubahan-perubahan kebanyakan dating dari Barat, karena pengalaman yang pahit apa yang dating dari Barat selalu dicurigai dan dianggap salah.
f)        Adat Istiadat Atau Kebiasaan
Adat istiadat merupakan salah satu pokok yang memenuhi dalam kebutuhan masyarakat, adat istiadat yang bersumber dari nilai tradisional yang telah mendarah daging. Dengan adanya perubahan, maka nilai-nilai yang objective akan diganti.

4.      Faktor-faktor Resiko Perubahan Sosial
a.      Adanya Kepentingan Individu atau Kelompok
Pada umumnya perubahan sosial dan kebudayaan mengandung ancaman nnyat terhadap orang-orang yang mempunyai kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, yang akan segera menentang atas adanya perubahan tersebut. Sebuah kenyataan sangat banyak sekali, sebagai missal di Indonesia orang-orang atau kelompok tertentu yang memperoleh keuntungan dari statue quo selam pemerintaha rezim Orde Baru dengan menciptakan strategi era pembangunan 25 tahun.
b.      Timbulnya Masalah Sosial
Masalah social merupakan resiko dalam perubahan social, suatu masyarakat yang sedang mengalami proses perubahan social pasti menimbulkan masalah social. Hal ini terjadi karena kondisi dalam masyarakat itu sendiri, atau datang dari luar yang mengalami perubahan, sehingga tidak lagi diterima oleh masyarakat.
c.       Kesenjangan Budaya (cultural lag)
Terjadinya kesenjangan budaya dalam perubahan social, apabila terdapat adanya aspek budaya yang ketinggalan di belakang aspek budaya lainnya yang berkaitan dengan aspek budaya tadi. Kesenjangan ini berarti pula perbedaan kadar perubahan dalam suatu masyarakat, bukannya perbedaan kadar perubahan dalam masyarakat, bukannya perbedaan kadar perubahan kadar perbedaan antar masyarakat..
d.      Kehilangan Semangat Hidup
Mereka yang kehilangan semangat hidupnya akan cenderung kemampuannya untuk mengendalikan perilaku mereka pun ikut hilang. Kondisi semacam ini merupakan peluang untuk cenderung menurunnya tingkat kelahiran dan meningkatnya kematian yang pada gilirannya akan musnah suatu masyarakat yang berarti pula musnanya sebuah peradaban.

BAB 5
PERENCANAAN SOSIAL DALAM PERUBAHAN SOSIAL

a.      Tinjauan Sosiologis Tentang Perencanaan Sosial
Perencanaan dalam perubahan social dewasa ini bertujuan untuk melihat sejauh mana melihat ke depan. Manusia mempunyai kemampuan untuk melihat jauh ke depan serta untuk mengendalikan tujuannya yang di tuju oleh masyarakat. Para sosiolog; perencanaan social harus didasarkan pada pengertian yang mendalam tentang bagaimana kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ke taraf yang modern.
b.      Perencanaan social: dapatkah meralkan masa depan dengan  tepat mengendalikan arah perubahan social?
Bayangan atau ramalan haruslah ada dalam perubahan social, melalui perencanaan social. Sekarang kalau kita lihat banyak keengganan seseorang dalam membayangkan akan kemajuan masa depan sehingga mengakibatkan manusia dibiarkan berdiri di tepi jurang yang dalam tanpa dasar, menghadapi maut, kehancuran dan kekacauan.

BAB 6
PERUBAHAN SOSIAL KONTEMPORER DI INDONESIA

1.      Perubahan Social Kontemporer Di Indonesia Dalam Kenyataan
Perubahan social kontemporer di Indonesia terkait dengan proses kegiatan pembangunan yang sedang mengalami transisi dari system sentralisasi ke system disenternalisasi. Di dalam mencermati perubahan kontemporer di Indonesia, terdapat perbedaan kualitas dan kuantitas dilihat dari sudut waktu kejadiannya selama orde lama, orde baru sampai orde reformasi yang telah diberi arah dan dasar. Apabila di evaluasi kita tidak seluruhnya berhasil den cenderung terlambat, hal ini disebabkan antara lain:
1)      Kurangnya keterampilan dari manusia dan sumber-sumber fisik untuk menyelenggarakan perubahan sosial.
2)      Adanya konflik anatra nilai-nilai suatu masyarakat dengan perubahan yang diusulkan.
3)      Adanya orang pemegang kekuasaan ekonomi dan politik dalam masyarakat yang takut kalau terjadi perubahan dalam ukuran tertentu akan mengurangi kekuasaan mereka.
a)      Masyarakat
b)      Ekonomi
c)      Politik
d)      Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Pendidikan, Agama
e)      Kemiskinan
f)        Pemimpin Dan Kepemimpinan
Ada beberapa alasan mengapa Indonesia tidak mampu meningkatkan kesejahteraan, antara lain:
Pertama: karakter masyarakat dari para pemimpin.
Kedua: kepemimpinan yang lemah  tidak efektif merupakan cerminan dari visi dan karakter yang lemah, sehingga mudah di goyangkan dan berubah-ubah hanya karena ada kepentingan taktis, perubahan opin dan respon pencitraan situasional.  
2.      Perubahan Social Kontemporer Di Indonesia Untuk Harapan Ke Dapan: Pendekatan Modernisasi
Gejala social yang diungkapkan sebagai modernisasi belum spesifikasi dan penuh dengan makna kegandaan, seperti dikemukakan bahwa: (1) modernisasi itu sinonim dengan perubahan social, dalam beberapa fakta actual perubahan itu mungkin berupa kondisi atau akibat. (2) modernisasi juga digunakan sebagai suatu sinonim dengan westerisasi, yang memiliki indicator tertentu termasuk kehidupan barat yang sekuler. (3) modernisasi berkaitan dengan system pemerintahan yang dijunjung tinggi din barat (4) modernisasi dekat dengan kapitalisme dan individualism yang keduanya dikehendaki sebagai ikutan dari modernisasi oleh Negara berkembang.
Beberapa factor yang dewasa ini sebagai penghambat terhadap harapan kemajuan ke depan, adalah antara lain:
a.       Kurangnya menghargai waktu.
b.      Pertambahan penduduk dengan demikian adanya kekurangan tempat bekerja sehingga menciptakan pengangguran.
c.       Kurang adanya kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dapat digerakkan untuk kemajuan mental.
d.      Adanya industry dasar sebagai landasan untuk industry-industri modern, dan factor terbatas nya modal dalam negeri sebab kemajuan sukar dicapai tanpa adanya modal.
e.       Lemahnya penegakan hukum dan lemahnya control social. Juga factor lemahnya rasa disiplin pribadi yang murni kecuali ada pengawasan dari atasannya.
f.       Kurangnya daya kreasi dan daya inovasi.
g.      Kurangnya rasa percaya diri sehingga terkesan tidak memiliki kemampuan untuk mengelola kebanyakan kekayaan alamnya oleh bangsa sendiri.

1.      Syarat-Syarat Untuk Pemerintah
a.       Perlu lebih meningkatkan organisasi nya dalam bidang aparatur Negara maupun administrasi, serta melaksanakan manajemen yang lebih baik dalam birokrasinya.
b.      Memberikan kesempatan dan kemungkinan sedemikian rupa sehingga manusia berhasil melalui proses adaptasi dan individualis.
c.       Mengadakan kondisi mental ekonomi, politik agar proses dapat berjalan seharmonis mungkin dengan ketegangan sedikit mungkin.
d.      Mengetahui keadaan dalam mikro politik, sebab proses akan mempengaruhi mikro politik juga.
e.       Perlu adanya defferensiasi dan spesialisasi
f.       Meningkatkan kualitas pendidikan umum, dan tidak mengedepankan ijazah tapi keterampilan yang diajarkan.

2.      Syarat-Syarat Untuk Masyarakat Maupun Pemerintah
a.       Menemukan struktur sosial dan kepribadian masyarakat sendiri dan pengatasan masalah-masalah sosial dari modernisasi, sehingga modernisasi terjadi dengan menggunakan dengan unsur dan nilai-nilai riil dalam masyarakat.
b.      Identifikasi dari struktur sosial dijalankan dengan:
1.      Mengetahui dan mengenal sejarah kehidupan kelompok dan hubungan antara kelompok
2.      Menemukan masalah-masalah pokok dan kenyataan hidup kelompok.
3.      Menghindari isolasi kelompok sebanyak mungkin dengan peningkatan transportasi dan komunikasi.
4.      Pengadaan struktur sosial (baru).
c.       Melaksanakan pendekatan yang lebih realitas terhadap hubungan interaksi antara nilai-nilai sikap dan tatanan institusi sosial
d.      Melalui lembaga-lembaga dalam negara atau masyarakat maka pemerintah membantu mendorong penyesuaian diri individu ke dalam masyarakat barunya, dan sebaliknya akan membantu mereka yang tidak berhasil mengadakan penyesuaian diri dengan harapan mencapai kembali penyesuaian diri yang berhasil
e.       Melaksanakan pendidikan politik bagi rakyat agar bisa menjadi “partisipasi aktif  yang bertanggung jawab dalam politik, karena bagi rakyat politik merupakan penggunaan kekuasaan negara untuk menyelesaikan masalah negara dan rakyat dan pemampatan negara kekayaan tanah air bagi segenap rakyat demi kesejahteraan lahir batin
f.       Melaksanakan sistem demokrasi dalam proses perubahan sosial dan pembangunan di area di sentralisasi.

3.      Syarat-Syarat Untuk Pemimpin Dan Kepemimpinan
a.       Kepemimpinan Nasional Yang Negara wan :
1.        kepemimpinan yang dapat mengembangkan jiwa semangat dan sikap pengabdian serta mampu memperjuangkan nasib seluruh rakyat secara netral tulus dan tanpa pamrih
2.        kepemimpinan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dan negara
3.        kepemimpinan yang mampu mengakomodasikan kepentingan bangsa dan rakyat kecil
4.        kepemimpinan tanpa pengaruh politik aliran sehingga loyalitas rakyat semakin kuat
5.        kepemimpinan yang mampu mewakili kepentingan dan aspirasi seluruh rakyat
6.        kepemimpinan yang memiliki sportifitas tinggi apabila kalah dalam berkompetisi yang bisa mengakui dan mendukung kepemimpinan lawan politiknya
7.        kepemimpinan yang mempriotaskan kemampuan untuk mensejahterakan rakyat dan membahagiakan rakyat
8.        kepemimpinan yang mampu menuntaskan berbagai permasalahan besar bangsa ini seperti KKN, disintegrasi nasional, ekonomi dan kesejahteraan rakyat politik hukum serta keamanan.
9.        Kepemimpinan yang mampu mengubah kondisi saat ini melalui proses untuk menciptakan kondisi yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan nasional dan menwujutkan cita-cita nasional
10.    kepemimpinan yang memiliki ciri-ciri “ satria ”. landasan berfikir pemimpin negarawan-negarawan adalah:
a.       karsa nasional yaitu cita-cita nasional dan tujuan nasional
b.      kepentingan nasional utama yaitu menghendaki tetap tegaknya negara kesatuan republik indonesia identitas dan integritas nasional dan hasilnya pembangunan nasional
c.       kepemiminan nasional yang memiliki kompetensi yang terdiri dari pengetahuan (knowledge) , keahlian (skill)  dan tingkah laku (rasional atribut) juga harus, memiliki kompetisi teknis, kompetisi manager, kompetensi sosial dan kompetensi intelektual atau strategi.
d.      Kepemimpinan nasional yang memiliki kredibilitas.
Pelapisan masyarakat miskin perlu di tuntun dan didik antara lain sebagai berikut:
Pertama: dididik untuk mengenal jati dirinya dengan segenap kekuatan dan kemungkinan yang ada pada dirinya “agar orang  menjadi diri sendiri”  secara utuh dengan identitas otentik, dan sanggup mandir (bisa menolong diri sendiri)
Kedua: rakyat Simiskin itu dididik dan di sadarkan bahwa nasib buruk dan kondisi kemiskinan dan kepanjangan didasarkan bahwa nasib buruk dan kondisi kemiskinan yang berkepanjangan tidak inmanin juga bukan kutukan tuhan akan tetapi merupakan akibat suatu sistem yang dibuat manusia bertangan-tangan kotor, dan sejak sekarang harus diubah dengan diperbaiki
Ketiga: rakyat miskin itu diajar dan di berani kan mengubah nasib sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar