Sejenak ku menoleh kebelakang untuk mengingat masalaluku bersama
teman-teman seperjuangannku, yang kini hampir terlupakan, melihat tempat-tempat
yang pernah menjadi saksi canda tawa kita saat kenangan itu tertulis seakan
menjadi saksi bisu setelah lama kita tinggalkan, tempat itu di bawah pohon pas
duduk-duduk di atas kursi bambu bersama gadis-gadis yang saya kagumi, semuanya
tersenyum manis di depannya warung kopi desa napis, kenangan yang terukir di
tiap-tiap dinding kehidupan, saat aku melewati dan melihatnya kemaren, tempat
itu diam tanpa sepatah kata apapuun terhadapku…..
Seandainya pohon itu bisa bicara mungkin dia mengatakan kepadaku,
dan menyampaikan sesuatu bahwa dia sangat rindu kedatangan kalian di waktu
itu……
Mengingat tempat itu rasanya ingin menangis karna dulunya merupakan
sejarah bagi kita dalam sebuah tugas yang pernah kita jalanin selama satu
bulan…..
Desa napis kini menjadi kenangan dan terus akan menjadi sebuah
kenangan sehingga pada suatu saat di antara kita satu persatu akan melupannya,
seperti angin yang berhembusan membawa segalanya tanpa tersisa apapun, yang
tersisa hanyalah kenangan……
Dariku minta maaf jika kata-kata ku kemaren sempat membuat kalian
tidak enak…….
Aku tetap menyayangi dan merindukan kalian semua…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar